Tak Ingin Kasus Sipadan Terulang, SBY Inventarisir Pulau Terluar

Gresik - Agar kasus hilangnya Pulau Sipadan dan Ligitan tidak terulang, pemerintah akan terus mengawasi dan menginventarisir pulau-pulau terluar di Indonesia. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi klaim kepemilikan dari negara lain terhadap pulau milik Indonesia sendiri.

"Harus dilakukan untuk mempertahankan Indonesia sebagai negara bahari," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidatonya di Pelabuhan Gresik, Rabu (24/12/2008).

Untuk keperluan itu, imbuh SBY, negara telah menganggarkan dana sebesar Rp 12 triliun yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut.

Dari sekitar 17 ribu pulau yang ada di Indonesia , jelas SBY, baru 5.029 yang telah diinventarisir di tahun 2005. Di tahun 2006 bertambah lagi 3.056 pulau yang diinventarisir. Dan hingga Agustus 2008 ada penambahan 4.981 pulau yang diinventarisir.

Di Pelabuhan Gresik sendiri, SBY yang didampingi beberapa menteri seperti Mensesneg Hatta Rajasa, Menlu Hasan Wirajuda dan Menkominfo M. Nuh berkesempatan menyaksikan Nusabahari Expo 2008.

Salah satunya adalah simulasi penyelamatan penumpang dari kapal yang terbakar hebat. Ratusan penumpang KM Musthika Kencana terlihat panik dan berusaha menyelamatkan diri saat kapal yang mereka tumpangi mulai mengeluarkan asap hitam pekat.

Para penumpang pun makin histeris saat kapal mulai terbakar. Beberapa dari para penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan menceburkan diri mereka ke laut.

Dan meski awak kapal sudah berusaha memadamkan api, namun api tetap membesar. Sedangkan kru lain sibuk meminta pertolongan dari radio.

Tak lama kemudian sebuah helikopter mendekati lokasi. Dari dalam helikopter meluncur sejumlah pelampung yang dilemparkan ke arah para penumpang yang menceburkan diri ke laut.

Di sisi lain, terlihat kapal patroli, kapal nelayan dan perahu karet berusaha mengangkut para penumpang ke atas kapal mereka masing-masing.  Atas kesigapan para petugas, semua penumpang akhirnya berhasil diselamatkan. (iwd/nwk)