Tolak UU BHP, Mahasiswa Yogya Blokir Jalan dan Ancam Golput

Tolak UU BHP, Mahasiswa Yogya Blokir Jalan dan Ancam Golput

- detikNews
Senin, 22 Des 2008 15:05 WIB
Yogyakarta - Puluhan mahasiswa Ygyakarta kembali berunjuk rasa menolak Undang Undang (UU) Badan Hukum Pendidikan (BHP). Mereka memblokir jalan di Bundaran kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).

Massa yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu (KRB) itu menggelar aksi mulai pukul 12.00 WIB. Mereka memblokir jalan di saat arus lalu lintas di kawasan tersebut sedang padat. Massa gabungan dari berbagai perguruan tinggi dan elemen aksi itu juga membakar ban mobil bekas.

Para mahasiswa ini membawa bendera masing-masing elemen.Β  Mereka juga membentangkan sebuah spanduk berwarna merah berisikan berbagai tuntutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat melakukan aksi bakar ban dan pemblokiran jalan, massa menari-nari sambil bergandengan tangan. Mereka juga menyerukan penolakan pemilu 2009 dengan cara melakukan aksi golput.

Koordinator aksi, Mutiara Ika Sari, dalam orasinya mengatakan UU BHP harus dicabut. Dia menilai UU tersebut sebagai bentuk kapitalisasi di dunia pendidikan. Padahal saat ini rakyat Indonesia membutuhkan pendidikan murah dan gratis.

"UU BHP menandakan pemerintahan saat ini sudah tidak peka terhadap penderitaan rakyat," katanya.

Dia menilai pemerintahan SBY-JK gagal karena tidak punya nyali menghadapi kekuatan asing. Pemerintah juga tidak berani melakukan nasionalisasi semua aset asing. Hal itu ditunjukkan dengan masih kuatnya kekuatan asing menguasai tambang-tambang di Indonesia.

"Golput adalah sebuah pilihan, karena kami sudah tidak percaya lagi," katanya sambil diiringi yel-yel tolak pemilu.

Akibat aksi para mahasiswa ini, arus lalu lintas macet. Puluhan polisi lalu lintas pun sibuk mengatur arus lalu lintas. Semua kendaraan terpaksa memutar di kawasan Boulevard yang ada di sebelah utara Bundaran UGM. (bgs/djo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads