Bulan Komik di Museum Kartun Indonesia

Denpasar - Komik memiliki sejarah panjang di Indonesia. Untuk mengetahui lika-liku perjalanan komik, Museum Kartun Indonesia Bali menyajikannya selama bulan Desember di Denpasar, Bali.

Komik pernah populer dengan istilah serita bergambar (cergam). Komik telah menjadi bagian dari bacaan kegemaran baik anak-anak maupun mereka yang sudah bukan anak-anak lagi atau remaja, dewasa, dan orang tua.

Selama satu bulan sejak 12-31 Desember 2008, Museum Kartun Indonesia bakal menggelar berbagai kegiatan dengan menyajikan berbagai acara istimewa.

Kegiatan tersebut adalah workshop komik dengan tema "comic character design" yang dipandu oleh Toni Masdiono, seorang tokoh multitalent senior yang bergelut di bidang ilustrasi, lukis, kartun.

"Workshop ini akan memotivasi peserta untuk menciptakan tokoh dalam sebuah cerita komik, yang dimulai dari strip sampai imajinasinya berkembang," kata Masdiono.

Acara menarik lainnya adalah peluncuran dan bedah buku tokoh Benny&Mice. Tokoh pasangan kartun ini rutin muncul di Kompas setiap hari Minggu. Karier kedua kartunis ini dimulai sejak 1998 dengan buku komik kartun "Lagak Jakarta".

Kini Benny&Mice berjuang mengeksplorasi secara pribadi tentang apa dan bagaimana pulau Bali dari persepsi mereka. "Apakah tokoh Benny&Mice akan lebih jahil lagi, kita lihat nanti," kata Direktur Museum Kartun Indonesia Bali A. Adelie di Museum Kartun Indonesia, jalan Sunset Road, Kuta, Sabtu (13/12/2008).

Acara terakhir adalah Benny&Mice akan memamerkan karya kartun mereka berdua. Museum Kartun Indonesia Bali memiliki koleksi 800 kartun hasil karya kartunis Indonesia. Koleksi kartun yang paling tua adalah kartun Sukarno yang menceritakan patriotisme hingga kartun Presiden SBY mirip Spiderman yang berjudul Seratushari Man. (gds/djo)