"Kehilangan besar dan beliau sangat dihormati oleh kalangan rekannya se-Asia Tenggara," ujar Menhan Juwono Sudarsono usai Sidang GBC di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2008).
Juwono menjelaskan, almarhum adalah ahli hukum internasional. Namanya juga pernah disebut-sebut sebagai calon kuat Sekjen PBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juwono mengaku sudah lama mengenal Ali Alatas. Sudah 40 tahun lebih sejak Ali sebagai diplomat muda di Bangkok ikut menyaksikan berdirinya ASEAN tahun 1967.
"Tapi sebelumnya waktu dia kerja di Deplu, kita pernah kerja sama tahun 1963 bersama Joop Ave bekerja sama dalam beragam kegiatan di UI, tempat beliau dapat gelar SH setelah lulus dari ADLN (Akademi Dinas Luar Negeri) tahun 1958," terangnya.
Juwono memaparkan prestasi Ali yang paling menonjol adalah ketika beliau bertugas sebagai menlu sejak tahun 1988. Setelah bertugas di perwakilan RI di PBB.
"Beliaulah yang bersama TNI mengombinasikan diplomasi sebagai soft power dengan kekuatan militer sebagai hard power. Di situ kerja sama baik antara Ali Alatas dengan alm Beni Moerdani," jelasnya.
Juwono menjelaskan prestasi Ali akan menjadi inspirasi bagi para diplomat. "Saya yakin, banyak sekali diplomat angkatan muda, termasuk menlu dan juniornya, akan bisa mengikuti teladan beliau," tandasnya. (rdf/gah)