Negosiasi akhir menuju ke arah tersebut sudah relatif matang dan diharapkan dapat dituntaskan dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) di Moskow selama dua hari mulai hari ini, 8-9/12/2008. Delegasi Indonesia pada SKB tersebut dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri Retno L.P. Marsudi.
Demikian Korfungsi Pensosbud KBRI Moskow M. Aji Surya langsung dari ibukota Rusia itu kepada koresponden detikcom di Den Haag, Eddi Santosa, Minggu atau Senin (8/12/2008) pagi WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingkatkan Turisme
Menurut Wardiyatmo, dengan penerbangan langsung Rusia-Indonesia itu arus turis Rusia ke Indonesia akan meningkat beberapa kali lipat dari yang ada sekarang, menjadi lebih dari 100 ribu.
Untuk mensinergikan antara penerbangan langsung dan upaya menarik wisman Rusia, dia mengusulkan adanya promosi 3 bulan pra inagurasi serta pertemuan intens antara berbagai tour operators baik di Rusia maupun di Indonesia.
”Dengan demikian, maka sarana di tempat tujuan dan wisatawan akan memiliki kesiapan yang optimal. Jangan hari ini launching pasar baru tahu,” ujarnya.
Sementara itu Duta Besar Hamid Awaluddin memberikan catatan, bahwa sudah saatnya Budpar lebih mempersiapkan tujuan wisata selain Bali. Promosi besar-besaran tentang 10 tujuan wisata Beyond Bali di Rusia harus dilaksanakan pada tahun 2009 mendatang, apalagi saingan tujuan wisata Indonesia saat ini sedang sakit.
”Kesempatan emas ini harus cepat kita sabet dengan promosi yang terintegrasi. Brosur 10 tujuan wisata harus berbahasa Rusia dengan bahasa yang provokatif. Kita di KBRI siap untuk all out demi peningkatan wisatawan Rusia ke Indonesia,” demikian Hamid.
Meskipun jatuh hari libur Idul Adha, Sidang Komisi Bersama Indonesia-Rusia tetap berlangsung, sesaat setelah sholat Id di Aula KBRI Moskow. Selain membahas perhubungan udara, sidang akan membahas masalah lain seperti perdagangan, investasi serta pendidikan. (es/es)