Warung Sate Anjing Sepi Pembeli

KLB Rabies di Bali

Warung Sate Anjing Sepi Pembeli

- detikNews
Kamis, 04 Des 2008 15:44 WIB
Denpasar - Sate yang terbuat dari daging anjing memiliki komunitas di Bali. Sate anjing di Bali lebih dikenal dengan sebutan RW. Merebaknya isu rabies berpengaruh buruk bagi pedagang RW karena peminatnya menurun drastis.

Tak begitu susah mencari jejak lokasi pedagang makanan dari daging anjing di Bali. Jika melintas di ruas jalan Hayam Wuruk, Denpasar, terdapat plang kecil yang hanya bertuliskan RW.Β  Petunjuk itu saja cukup untuk mengetahui bahwa lokasi warung sate anjing sudah dekat.

Sebelum merebaknya isu rabies serta ditetapkannya Bali dalam status KLB rabies oleh pemerintah Provinsi Bali, peminatnya tetap membludak. Para pembeli biasanya memadati warung RW Atambua milik Theodorus Manek pada sore hingga malam hari. Namun, kini pembelinya menururn drastis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dulu banyak yang antre kini hanya beberapa orang saja yang datang," kata Manek kepada detikcom saat ditemui di kiosnya, Kamis (4/12/2008).

Manek menceritakan bahwa pembeli sate RW ke warungnya terdiri dari berbagai kalangan, seperti dokter, dosen, guide, hingga wisatawan asing. "Dokter langganan kami biasanya membeli sate RW usai praktek malam. Setelah makan sate RW ia mengaku kondisinya menjadi fit," kata Manek.

Kebiasaan pembeli sate RW ini pun beragam. Pelanggan biasa datang siang hari hingga malam. Namun terdapat pembeli yang datang pada dini hari. "Mereka biasanya ketuk pintu minta sate RW," cerita Manek.

Daging anjing ini diyakini mampu menyembuhkan penyakit asma. Manek membuktikan bahwa berapa pelanggannya sembuh dari sakit asma setelah rutin mengkonsumsi daging anjing. "Ada pelanngan kami yang sembuh setelah makan RW. Setelah sembuh mereka masih makan RW meskipun jarang," ujarnya.

Manek menyadari bahwa isu rabeis berpengaruh besar terhadap penghasilannya. Namun ia tetap optimis bahwa konsumennya akan datang kembali jika isu ini telah mereda. (gds/djo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads