"Cover Tempo tersebut sama sekali tidak mempertimbangkan dampak sekaligus interpretasi orang terhadap Pak Ical dengan memuat angka 666, ini bukan soal mistik," ujar juru bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa kepada detikcom, Selasa (2/12/2008).
"Kita bukan bangsa mistik meskipun banyak orang yang mistik. Bakrie bukan orang yang suka mistik. Orang Barat yang menjunjung logika saja sampai sekarang tidak suka dengan triple angka itu," tukas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak mungkin. Pasti ada sesuatu di balik itu. Suatu niat yang menggambarkan Pak Ical seperti di angka itu. Itu untuk menghancurkan Pak Ical, itu sengaja," imbuh Lalu.
Tempo yang mengatakan liputan 'Panas Digoyang Gempa Bumi' adalah untuk kepentingan publik, juga disangsikan Lalu Mara.
"Kepentinan publik yang mana. Itu menciptakan ketidakpastian, menguras kepercayaan orang di capital market. Yang pegang saham Bumi itu dana pensiun juga banyak di situ. Itu menciptakan informasi liar yang merugikan pasar modal sendiri," tukas Lalu.
Sedangkan untuk solusi yang ditawarkan Dewan Pers, pihak Bakrie menyerahkan pada Dewan Pers. "Ini pertaruhan Dewan Pers sebagai lembaga independen," tandas dia
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini