Jadi Sumber Kekerasan, Jaket Almamater SMA 90 Diminta Dibakar

Jadi Sumber Kekerasan, Jaket Almamater SMA 90 Diminta Dibakar

- detikNews
Senin, 01 Des 2008 10:30 WIB
Jakarta - Kekerasan yang terjadi di SMA 90 Jakarta bermula dari pembuatan jaket almamater yang menimbulkan konflik antara siswa kelas 1 dengan kelas 3. Para wali siswa kelas 1 yang menjadi korban meminta jaket sumber masalah dan simbol premanisme itu dibakar.

"Kita minta jaket almamter yang jadi simbol premanisme dikumpulkan dan dibakar," ujar Joko, salah satu perwakilan wali siswa kelas 1, saat bertemu dengan pihak sekolah di SMUN 90 Jakarta, Jl Sabar, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2008).

Selain minta agar jaket almamater dibakar, Joko juga minta para pelaku diberi tindakan tegas. Mereka harus dibawa ke pihak berwajib untuk diberi shock therapy. "Kalau tidak tegas maka akan terulang lagi," tandasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus kekerasan itu bermula dari pembuatan jaket almamater oleh siswa kelas 1. Jaket yang mereka buat tidak sama dengan yang dikehendaki oleh siswa kelas 3. Akibatnya, siswa kelas 3 tidak terima dan melakukan aksi kekerasan.

Pada tanggal 25 November, sebanyak 68 siswa kelas 1 dikumpulkan di sebuah lapangan di daerah Bintaro, Jakarta Selatan oleh siswa kelas 3. Mereka dipaksa berkelahi dengan kakak kelas. Akibatnya, 34 siswa kelas 1 mengalami luka-luka ringan.

Pihak sekolah telah memberi hukuman berupa skorsing selama 5 hari kepada mereka yang terlibat, yakni 26 Siswa kelas 3 dan 11 siswa kelas 2. Namun orang tua siswa kelas 1 yang menjadi korban masih belum terima dan menuntut hukuman lebih berat. (sho/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads