Penyegelan gedung sekolah itu dilakukan lantaran Ali Said, yang juga bertindak sebagai kepala sekolah SMA, kehilangan sebuah handphone di ruang kerja, Selasa (25/11/2008) lalu. Sampai Kamis (27/11/2008), gedung sekolah yang memiliki dua bangunan itu, yang tiap bangunan memiliki tiga ruangan dan dua ruangan, masih terkunci gembok.
Begitu pun pagar masuk sekolah juga terkunci dengan gembok yang berantai. Akibatnya, siswa dari kelas 1, 2, dan 3 tingkat SMA itu tidak bisa masuk sekolah karena terkunci. Termasuk para guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pihak yayasan melapor ke Dinas Pendidikan Nasional OKI, jumlah siswanya sebanyak 53 anak. Itu dilakukan guna mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Nah?
Sementara anggota DPRD OKI komisi D, Abdiyanto, SH, kepada pers, menyesalkan tindakan kepala yayasan yang seharusnya memberikan contoh yang baik pada siswa dan guru. Bukan bertindak arogan dengan menyegel dan mengunci pintu sekolah. (tw/djo)