"Biarkan saja masyarakat dewasa. Apa urusannya Kejaksaaan. Kita harus berpikir bahwa menarik buku itu sama halnya membakar buku. Dan itu tindakan bodoh," ujar sejarahwan Anhar Gonggong kepada detikcom, Senin (24/11/2008).
Menurut Anhar, masyarakat akan mengontrol sendiri informasi yang mereka dapatkan. "Kapan kita dewasa jika setiap kali terjadi kontroversi setiap kali itu juga ditendang. Itu adalah proses pendewasaan, jadi tidak tepat kalau menarik buku itu," ujar Anhar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak bisa. Biarkan keluarga ajukan protes, tapi harus dalam kerangka pendewasaan. Kalau itu bener (Adam Malik agen CIA), Anda mau ngomong apa," tanya Anhar.
Langkah tepat yang harus diambil oleh keluarga atau pun pihak penerbit, menurut Anhar, adalah harus dilakukan dialog, dalam bentuk bedah buku atau sejenisnya. "Makanya kita dialog apakah benar atau tidak. Pihak penerbit harusnya mendiskusikan tentang buku ini," pungkasnya.
Tim Weiner yang pernah meraih hadiah Pulitzer menulis "Membongkar Kegagalan CIA" berdasarkan 50.000 arsip CIA dan wawancara mendalam dengan ratusan veteran CIA. Plus pengakuan sepuluh orang direktur CIA. Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini sudah dipasarkan sejak dua bulan yang lalu.
Adam Malik disebut sebagai agen CIA oleh perwira CIA, Clyde McAvoy. "Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik," ujar McAvoy.
(anw/nrl)