Buku karya wartawan The New York Times, Tim Weiner ini berjudul asli "Legacy Of Ashes The History Of CIA". Dalam edisi Indonesia, buku dengan sampul depan warna merah itu diberi judul "Membongkar Kegagalan CIA". Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini sudah dipasarkan sejak dua bulan yang lalu.
Tim Weiner yang pernah meraih hadiah Pulitzer menulis "Membongkar Kegagalan CIA" berdasarkan 50.000 arsip CIA dan wawancara mendalam dengan ratusan veteran CIA. Plus pengakuan sepuluh orang direktur CIA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembeberan Adam Malik sebagai agen CIA, boleh jadi merupakan salah satu informasi yang luar biasa itu. Soal Adam Malik ini dapat dibaca mulai dari halaman 330. Kisah berawal dari bagaimana CIA mengingatkan Gedung Putih bahwa hilangnya pengaruh Amerika di Indonesia akan membuat kemenangan di Vietnam menjadi tidak berarti.
Dan CIA pun kemudian mulai bergerak menemukan pemimpin baru -- untuk menggantikan Soekarno. Setelah 7 tahun CIA berusaha menggulingkan Soekarno, pada 1 Oktober 1965 meletuslah ontran-ontran politik. Di tengah perseteruan hebat antara Soekarno, PKI di satu sisi dan tentara di sisi lain, sebagaimana dituliskan Tim Weiner, Stasiun CIA di Jakarta sudah memiliki seorang agen yang memiliki posisi baik.
Agen itu, tak lain adalah Adam Malik. Adam malik, dituliskan sebagai seorang mantan Marxis (penganut aliran Karl Marx) berusia 48 tahun yang mengabdi sebagai duta besar Soekarno di Moskow dan menteri perdagangan.
Lantas siapa yang merekrut Adam Malik menjadi agen CIA? Tim Weiner secara gamblang mengungkapkan. Adalah Perwira CIA Clyde McAvoy yang menggarap Adam Malik. Adam Malik dan McAvoy pertama kali bertemu di sebuah tempat rahasia dan aman di Jakarta pada 1964.
McAvoy adalah operator rahasia handal CIA yang bahkan pernah merekrut Perdana Menteri masa depan Jepang. McAvoy diterbangkan ke Jakarta dengan tugas utama menyusup ke dalam kubu PKI dan pemerintahan Soekarno.
"Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik," ujar McAvoy dalam sebuah wawancara pada tahun 2005. "Dia adalah pejabat Indonesia tertinggi yang pernah kami rekrut," tambah McAvoy.
Adam Malik berhasil direkrut McAvoy, sebagaimana ditulis Tim Weiner, atas jasa seorang perantara. Perantara itu adalah pengusaha Jepang dan mantan anggota partai komunis di Jepang. Siapakah jati diri perantara ini?
(bdi/bdi)