"Ini bukan hanya angin saja. Sebab atap dan konstruksi terbuat dari beton tidak mungkin ambrol hanya tertiup angin," kata Camat Penjaringan Sahrir pada acara Pekan Posyandu di Muara Karang, Jakarta Utara, Kamis (20/11/2008).
Secara geografis, antara sekolah dan Pluit Junction hanya berbatas tembok setebal 15 cm. Sehingga getaran dan suara berisik pembangunan yang ditimbulkan sangat mengganggu aktivitas belajar serta merusak kontruksi bangunan sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dipastikan, terlihat retakan di dinding dan lantai sekolah milik Yayasan Al Muhlisin tersebut. Beberapa bagian seperti kaca jendela bergetar hebat bila paku bumi pembangunan mal sedang menancapkan pondasi beton.
Peristiwa ambrolnya atap sekolah terjadi kemarin. Korban luka 3 orang saat tengah belajar di dalam kelas yakni Alfian, Juhri dan Ani. Dari ketiganya baru Juhri yang kondisinya membaik sementara dua yang lain masih luka parah.
(Ari/nrl)