Β
Obat-obat kuat yang sering dikonsumsi para pria di Surabaya rata-rata bermerk Cialis. Obat kuat berbentuk tablet berisi 5 hingga 10 biji itu seharga Rp 125 ribu hingga Rp 250 ribu.
Salah satu penjual obat kuat 'Vitalitas' di Jalan Dharmahusada, Kaka (30), mengaku dari 3 merek yang dijual yakni Cialis yang diimpor dari Singapura, Viagra asal Cina dan Procomil Spray (Semprot penis), yang paling laris adalah
Cialis.
"Yang ini (Cialis) yang paling laris dan paling disuka," kata Kaka sambil menunjukkan sebuah obat yang dimasukkan box warna abu-abu kepada detiksurabaya.com saat ditemui di tokonya, Senin (17/11/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski pembelinya rata-rata dari kalangan menengah ke bawah, Kaka mengaku omzetnya Rp 2 hingga Rp 3 juta perbulan. Namun akhir-akhir ini omzetnya turun hingga 20%. Pasalnya, suplai obat kuatnya diturunkan dari pihak distributornya.
Senada diungkapkan penjual obat kuat 'Kli-Seng' di Jalan Embong Malang, depan Hotel JW Marriot, Maskli (33). Meski sama-sama memiliki kekuatan super dalam berhubungan seks, namun merk Cialis yang sangat digemari.
"Kalau dirata-rata Mas, tiap hari saya menjual obat Cialis 2 hingga 3 butir. Beda dengan merek lainnya seperti Viagra Cina," kata Makli.
Makli mengaku sengaja menjual eceran daripada per tablet. Pertimbangannya, jika diecer hargannya lebih murah. "Per butirnya Rp 25 ribu agar tidak terlalu mahal saat membeli per tablet," tegasnya.
Sementara dari pantauan detiksurabaya.com, bungkus-bungkus obat kuat Cialis dan Procomil Spray (Semprot penis) tidak dilengkapi dengan keterangan BPOM dan tak ada keterangan dari Bahasa Indonesia.
(stv/nrl)