Kisah di Balik Munculnya Foto Imam Samudera Berkafan

Kisah di Balik Munculnya Foto Imam Samudera Berkafan

- detikNews
Jumat, 14 Nov 2008 17:29 WIB
Jakarta - Setelah foto Imam Samudera, kini giliran foto Amrozi dan Muklas yang muncul di situs www.arrahmah.com. Foto wajah ketiga terpidana mati bom Bali I yang berbalut kain kafan ini bersanding berjajar di situs itu.

Munculnya foto Imam Samudera berkafan minggu lalu menuai kontroversi. Sebab sebelum proses eksekusi mati dijalankan, ketiganya berwasiat agar foto mereka setelah meninggal tidak dipublikasikan.

Dengan beredarnya foto Imam Samudera, publik pun bertanya-tanya, apakah pihak keluarga telah melanggar wasiat Imam Samudera? Pertanyaan itu wajar mengingat pihak keluarga menjaga dengan ketat agar jenazah Imam Samudera tidak difoto oleh sembarang orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata, menurut anggota Tim Pembela Muslim (TPM) Ahmad Kholiq, beredarnya foto Imam Samudera berkafan itu tanpa seizin dan sepengetahuan keluarga. Sebelum Imam Samudera dimakamkan, tutur Kholiq, pihak arrahmah datang ke kediaman Imam Samudera di Serang, Banten. Waktu itu yang berkumpul di sana semua adalah pihak keluarga.

"Karena menurut mereka yang ada semua saudara, maka kita buka (kafannya). Ambil gambar juga oke-oke saja," ujar Kholiq saat dihubungi detikcom, Jumat (14/11/2008).

Saat itu, lanjut Kholiq, suasana duka masih sangat terasa. Mereka (TPM) tidak begitu menaruh perhatian pada orang-orang yang mengambil gambar almarhum mengingat mereka pikir semua yang ada di situ berasal dari pihak keluarga. Mereka juga tidak kenal satu persatu seluruh anggota keluarga Imam Samudera.

"Pihak arrahmah ada yang datang ke sana. Sebenarnya dia nggak izin. Dia datang sebagai ustad, lalu mengambil gambar," terang Kholiq.

Pihak keluarga dan TPM baru sadar ketika foto tersebut sudah dipublikasikan di www.arrahmah.com. Mereka merasa kecolongan.

"Ternyata foto itu dipublikasikan melalui arrahmah. Keluarga sangat menyesalkan," ujar Kholiq. (sho/ken)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads