Peristiwa tersebut bermula ketika pada hari Minggu, 9 November, sekitar pukul 09.30 WIB, SM, sebut saja demikian, keluar dari rumah majikannya di Jl Mandor, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Rencananya perempuan yang menjadi pembantu tumah tangga (PRT) itu hendak pergi ke sebuah supermarket untuk berbelanja.
Ketika SM melintasi taman Wijayakusuma yang berjarak kurang lebih 300 meter dari rumah majikannya, tiba-tiba saja sebuah mobil Kijang secara sengaja menyerempet tubuhnya. Tak ayal, SM pun tersungkur jatuh. Begitu SM tersungkur, secara sigap orang dari dalam mobil keluar dan menggotongnya ke dalam setelah terlebih dahulu menyumpal mulut SM dan menutup mukanya dengan kain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SM mengaku disekap di sebuah tempat yang jauh, tanpa dia ketahui di mana lokasi persis tempat tersebut karena seluruh mukanya selalu ditutup kain. Kepada para tetangga, SM mengaku diperkosa oleh dua orang.
Pada hari Selasa, 11 November, kurang lebih pukul 20.00 WIB, SM diturunkan di Jl Wijayakusuma. Pada saat hendak diturunkan, SM masih dalam kondisi telanjang bulat. Namun para penculik yang telah menikmati tubuhnya itu terlebih dahulu memasangkan pakaian ke badannya sebelum dia dilempar keluar.
Begitu kembali ke rumah majikannya, malam itu juga SM ditemani majikannya, Made, melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Cilandak. Majikan SM adalah seorang pejabat sebuah bank asing di Jakarta. Ia beristerikan orang Jepang. Hingga Made berumur 40-an, keduanya tidak kunjung dikaruniai anak. Rumah Made terbilang cukup luas. Pagar besi warna hitam yang selalu tertutup rapat tampak kokoh memagari sekeliling rumahnya. (sho/iy)