Kerugian yang paling banyak dialami adalah beberapa gedung fakultas dan lembaga di kampus itu atap dan gentingnya copot. Sedang kerugian lainnya adalah rusaknya jaringan internet, telepon dan listrik di beberapa fakultas, kantor lembaga penelitian, wisma, rumah dosen di kompleks Bulaksumur dan Sekip, perkantoran
bank dan unit usaha lainnya.
"Total kerugian akibat angin kencang pada hari Jumat sore kemarin sekitar Rp 12 miliar," kata Wakil Rektor Senior bidang Administrasi, Keuangan dan Sumberdaya Manusia Prof Dr Ainun Naim kepada wartawan di Kantor Pusat UGM di Bulaksumur, Sabtu (8/11/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa komputer memang ada yang rusak, tapi data masih bisa terselamatkan. Server yang down kita harapkan sore nanti sudah bisa hidup lagi," katanya.
Meski ada beberapa orang mahasiswa yang luka kata dia, tidak ada korban jiwa dari musibah tersebut. Kerusakan sebagian besar berupa gedung atau bangunan dan perumahan sebagian besar atap rusak akibat tertimpa pohon, plafon/eternit jebol serta seng dan genting beterbangan dan copot.
"Itu yang paling banyak rusak," kata Naim didampingi Kepala Humas dan Protokol UGM Suryo Baskoro.
Naim menambahkan, UGM akan melakukan perbaikan secepatnya. UGM juga akan mengajukan dana kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan beberapa gedung yang rusak.
"Ini termasuk kejadian luar biasa. Musibah ini juga sudah kita laporkan ke Mendiknas," katanya. (bgs/djo)