Aksi itu dilakukan para karyawan PPS Jogja itu dilakukan di kantor BKSDA di Jl Gedong Kuning, Kotagede, Yogyakarta, Jumat (31/10/2008) pukul 10.15 WIB. Mereka membawa 3 ekor satwa, yakni 2 ekor owa dan 1 ekor beruk, dan patung orangutan. Sedang para karyawan mengenakan topeng gorila.
Koordinator aksi yang juga manajer PPS Jogja, Hartono, mengatakan sejak Juni hingga Oktober 2008 dana pakan untuk satwa titipan BKSDA di PPS belum dibayarkan. Akibatnya puluhan tenaga perawat/pawang di PPS terpaksa tidak menerima gaji sejak 3 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian gaji karyawan dipakai nomboki untuk membeli pakan. Padahal uang itu berasa dari dana jasa usaha wisata di PPS," katanya.
Dia mengatakan sudah ada 4 ribu satwa di PPS Yogja yang telah dilepas-liarkan. Saat ini masih ada 430-an satwa yang belum dilepaskan. Semua satwa hasil sitaan negara yang dititipkan di PPS untuk direhabilitasi, harus segera dilepas-liarkan lagi.
"Itu sebagai bentuk pertanggungjawaban publik kami. Kalau tidak ada subsidi pakan lagi, bagaimana kami bisa merawat," ungkap Hartono.
Menurut dia, pihaknya sudah beberapa kali menemui Kepala BKSDA namun tidak ada jawaban yang memuaskan. Ada kesan, mereka menahan dana tersebut lebih dulu. Namun pihaknya tetap akan menemui agar permasalahan selesai serta ada solusi jangka terhadap nasib ratusan satwa hasil operasi yang saat ini jadi titipan negara di PPS Jogja.
"Kalau memang dana itu tidak segera cair, kami akan mengembalikan semua satwa titipan di kantor itu," ancam dia.
Saat berlangsung aksi, Hartono dan kawan-kawan belum bisa bertemu dengan kepala BKSDA. Para karyawan BKSDA sebagian ada yang menonton aksi itu dari balik kaca ruang utama kantor. Sedang aparat Poltabes Yogyakarta berjaga-jaga di sekitarnya. (bgs/djo)