PAN: Ijazah Wulan Guritno Bukan Palsu

PAN: Ijazah Wulan Guritno Bukan Palsu

- detikNews
Selasa, 28 Okt 2008 16:53 WIB
Jakarta - Calon anggota legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) Wulan Guritno disebut-sebut dicoret Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena memiliki ijazah palsu. PAN membantah hal ini karena Wulan memang belum menyerahkan ijazah aslinya.

"Itu bukan ijazah palsu, karena Sri Wulandari alias Wulan Guritno sampai saat ini belum memberikan ijazah aslinya. Hanya surat keterangan dari sekolahnya dia di London, Inggris," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PAN Viva Yoga Mauladi kepada detikcom, Selasa (28/10/2008).

Artis Wulan Guritno merupakan caleg dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah III Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang, dan Pati nomor urut 1 .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yoga, panggilan Viva Yoga Mauladi, istilah ijazah palsu itu kurang tepat, karena saat mendaftar sebagai caleg ke KPU, Wulan menyerahkan surat keterangan dari SMA-nya di Inggris.

"Wulan belum memberkan ijazahnya, hanya surat keterangan yang menyatakan bahwa dia pernah sekolah di sana," imbuh Yoga.

Sedangkan DPP PAN, saat mendaftarkan Wulan sebagai caleg, menyertakan surat keterangan bahwa Wulan sedang menyelesaikan proses ijazahnya.

"Ijazahnya sudah ada di sekolahnya, dan sekarang lagi summer, holiday selama dua bulan. Proses kepengurusannya memang agak sulit. Kita juga punya caleg yang lulus dari Jerman, itu juga ngurus ijazahnya sulit," kata dia.

Yoga juga menyatakan kesal dengan berita yang menyebut-nyebut Wulan menggunakan ijazah adiknya untuk maju menjadi caleg. "Nggak bener itu. Bisa dituntut loh," tuturnya.

Apakah Wulan Guritno memang benar-benar telah lulus dari SMA-nya?

"Ngomong ke saya sih lulus, ijazahnya dalam proses," jawab Yoga.

Menurut dia, Wulan berjanji proses ijazahnya akan selesai dalam waktu 2 minggu dari sekarang. Jika tidak selesai?

"Ya semuanya diserahkan kepada mekanisme hukum. Kalau memang KPU tidak meloloskan, akan kita tarik Wulan," tandas dia.
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads