Tiro bertolak dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang Aceh Besar, Minggu (26/10/2008) sekitar pukul 16.50 WIB, menggunakan pesawat Air Asia tujuan Kuala Lumpur, Malaysia. Dari Malaysia Tiro terbang menuju Swedia.
Hasan Tiro yang berada di Aceh selama dua pekan telah melakukan serangkaian silaturahmi dengan masyarakat Aceh. Tiro bertolak dari rumah peristirahatan di Jl Residen Danu Broto Geuce Kaye Jatoe, Banda Aceh, menuju bandara sekitar pukul 15.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan tertulisnya, Hasan Tiro berpesan agar pemerintah Aceh memprioritaskan kestabilan keamanan bagi masyarakat Aceh. Pemerintah Aceh juga diminta dapat terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk tetap mempertahankan stabilitas keamanan demi terciptanya perdamaian abadi di Aceh.
"Langkah mendasar yang harus dilakukan adalah mengembalikan rasa aman bagi seluruh masyarakat sehari-hari. Percepatan kehidupan normal, perbaikan ekonomi, dan penegakan hukum secara adil harus dapat segera diwujudkan," ujarnya dalam pernyataan tertulis.
Ia juga meminta agar rakyat Aceh dari suku manapun mendapatkan perlakuan yang sama di dalam masyarakat. Menurutnya, sejak dahulu Aceh hidup dalam keragaman dan memiliki tradisi dan toleransi yang tinggi.
"Tidak boleh ada lagi diskriminasi. Kita punya tradisi toleransi yang tinggi, mempunyai sikap kosmopolit, ini harus kita wariskan kepada anak cucu kita," lanjutnya.
Pembantu pribadi Hasan Tiro, Muzakir Hamid, menambahkan, selama berada di Aceh Hasan Tiro terlihat cukup gembira dan merasa terharu bisa kembali ke kampung halamannya. Dia juga meminta maaf kepada masyarakat di beberapa daerah yang tidak sempat dikunjungi Tiro.
"Wali (Hasan Tiro) mohon maaf karena tidak bisa berkunjung ke semua daerah. Insyaallah beliau akan kembali lagi dalam satu tahun kedepan," ujarnya
(sho/sho)