Yuk ke Salihara, Oase Kebudayaan Baru di Jakarta

Yuk ke Salihara, Oase Kebudayaan Baru di Jakarta

- detikNews
Senin, 20 Okt 2008 12:45 WIB
Jakarta - Komunitas Salihara adalah sebuah pusat kebudayaan baru di Jakarta Selatan. Menandai berdirinya Salihara, sebuah festival digelar. Ada pameran lukisan "Dari Penjara ke Pigura" yang diikuti pelukis ternama. Ada pula konser musik Discus, itu loh grup musik RI yang kesohor di manca negara.

Gedung Komunitas Salihara berada di dekat Universitas Nasional, tepatnya di Jalan Salihara 16 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Gedung ini diresmikan pada 8 Agustus 2008 pukul 08.08 WIB oleh Goenawan Mohamad. Sedangkan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin pada 14 Juli 2007.

Komunitas Salihara yang berdiri di atas tanah seluas 3.237 meter persegi terdiri atas 3 unit bangunan utama yakni Teater Salihara, Galeri Salihara, serta bangunan kantor dan wisma seniman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah memulai kerjanya, Komunitas Salihara menyelenggarakan festival mulai 17 Oktober-6 Desember 2008. Segala kegiatan seni baik seni lukis, tari, musik, teater, puisi bahkan diskusi juga ada.

Untuk lukis, ada pameran "Dari Penjara ke Pigura". Pameran ini diikuti perupa kenamaan Indonesia seperti Djoko Pekik, Agus Suwage, Tisna Sanjaya, dan Mella Jaarsma.

Sementara untuk musik, ada konser musik progesif dengan menghadirkan grup musik Discus. 1st, album perdana grup musik yang dibentuk oleh Iwan Hasan dan Anto Praboe itu, dinobatkan sebagai album musik progresif terbaik kelima sedunia tahun 1999. Yang menobatkan adalah majalah musik Belgia, Prog-Resiste.

Yang suka teater, ada pementasan Shakuntala-Monolog dan Perempuan di Titik Nol. Yang suka puisi, ada diskusi yang menghadirkan Adonis, penyair Libanon.

Untuk semua pertunjukan kecuali diskusi dipungut biaya. Tapi untuk mahasiswa, ada harga khusus.

Selain pertunjukan, ke Salihara juga bisa menikmati keindahan arsitekturnya. Kompleks kebudayaan ini terdiri dari bangunan yang punya karakter dan permainan ruang yang khas. Arsitek gedung ini adalah Marco Kusumawijaya.
(iy/anw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads