Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita, Jumat (10/10/2008). Saat itu, sekitar 30 warga tengah menggembala sapi di tanah lapang. Tiba-tiba, 3 truk polisi yang melintas berhenti, hingga kemudian terjadi bentrokan.
4 Warga yang menjadi korban tersebut yakni Ria (32) kena peluru karet di punggungnya, Daeng Bunga (35) terkena peluru karet di betis kanan, Daeng Tojeng (38) terkena di lengan kanan, dan yang mengalami luka parah Daeng Tika di perut bagian kanan, namun karena diduga peluru tajam dia dirujuk ke RS Bhayangkara, sedang korban lainnya masih dirawat di RSUD Takalar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan Daeng Tojeng, kala mereka menggembala memang biasa membawa parang. Namun itu justru membuat polisi curiga, kalau warga hendak melakukan penyerangan.
"Polisi salah paham. Mereka juga berteriak dan mengajak duel," ujar Daeng Tojeng.
Sementara menurut Kapolres Takalar AKBP Chevy, pihaknya masih mempelajari kasus ini dan baru menerima laporannya. "Jika terbukti salah kami siap bertanggungjawab," tandasnya.
Kini puluhan warga masih berkumpul di kantor desa. Mereka tampak duduk-duduk dan berbincang satu sama lainnya sambil memegang parang. (ndr/iy)