Pengakuan itu disampaikannya saat dimintai keterangan dalam persidangan kasus Insiden Monas di PN Jakarta Pusat, Jl Gadjah Mada, Jakarta, Kamis (9/10/2008).
Menurut Rizieq, dirinya langsung meradang saat mendengar pemberitaan mengenai Insiden Monas tanggal 1 Juni 2008 di televisi. Dalam berita tersebut dikatakan FPI yang menyerbu kelompok yang sedang memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Monas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu Rizieq memperoleh informasi dari anak didiknya, Irwan, bahwa yang muncul di televisi bukanlah FPI, melainkan LPI. Mendengar hal itu, Habib langsung mengontak Panglima LPI Matsuni.
"Kenapa berita itu?" semprot Habib Rizieq kepada Matsuni dengan nada tinggi.
Mendapat semprotan Rizieq, Matsuni lantas memberi penjelasan mengenai insiden tersebut. Matsuni pun menyarankan agar Rizieq mengklarifikasi langsung ke Munarman sebagai penanggung jawab aksi.
Saat itu, tutur Rizieq, Munarman lantas datang menghadap dirinya. "Saya tegur dia, ini pencemaran terhadap FPI. Saya tidak setuju dengan pemberitaan yang ada. Saya ingin dia mengklarifikasi tidak hanya di depan saya tapi juga di depan publik," kata Rizieq.
Atas permintaan Rizieq itu kemudian Munarman menjelaskan kepada publik bahwa pelaku aksi kekerasan itu bukan FPI, melainkan LPI.
"Itu bukan FPI, tapi LPI," tandas Rizieq. (nov/sho)