"Kalian pengecut, beraninya sama orang kecil!" tuding Salamah (35), salah satu korban penggusuran taman BMW di Jl RE Martadinata, Jakarta Utara, Rabu (8/10/2008).
Sebelumnya, sebelum mencapai titik timur area penggusuran seluas 26 ha, warga berusaha mencegah gerak laju 700 anggota Satpol PP dengan melintangkan bambu dan kayu di jalan setapak. Kayu dan bambu itu dibakar untuk memperlambat laju gerak Satpol PP. Namun, karena kalah jumlah, warga terdesak dan mundur hingga sungai Danau Sunter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga pun membentuk pagar betis. Dengan energi seadanya, 60 warga di atas jembatan itu beradu muka dengan petugas. Adegan dorong mendorong pun terjadi.
Lagi-lagi, jumlah warga kalah banyak hingga terdesak ke seberang sungai. Setelah warga kalah, petugas langsung berusaha menangkapi warga yang menghalang-halangi pekerjaannya. Warga pun kabur dan terjadi kejar-kejaran. Bukk...bukkk...bogem mentah dan pukulan serta pentungan menghujam ke warga yang tertangkap. Darah mengalir merah sementara ibu-ibu yang melihat langsung manangis histeris.
Setelah berhasil menguasai medan "pertempuran", Satpol PP membakar gubuk-gubuk yang masih berdiri. Api membubung dan asap hitam pekat mengepul.
"Kami hanya ingin hidup normal, tidak diburu dan digusur seperti kriminal," pungkas Salamah menangis sedu sedan.
(Ari/nrl)