"Saya belum pernah melihat matahari ada cincinnya begitu, cantik. Makanya keluar ramai-ramai. Tapi silau," kata Raudhah (34) salah seorang warga Jl. Medan Tenggara VII, Medan, Senin (22/9/2008), yang menyaksikan fenomena halo itu bersama keluarganya.
Analis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Wilayah I di Medan, Rika Karyani menyatakan, fenomena halo yang terjadi hari ini, terlihat mulai sekitar pukul jam 11.00 WIB. Dikatakannya, halo merupakan fenomena alam biasa, tidak jauh berbeda seperti pelangi. Bedanya pelangi seolah berada di ujung cakrawala sehingga tidak terlihat utuh bulat. Sementara halo karena di atas maka terlihat bulat.
Terbentuknya efek halo itu karena ada kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada pada troposfer, lapisan terendah yang tebalnya kira-kira sampai dengan 10 kilometer di atas permukaan bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pukul 12.50 WIB fenomena halo masih terlihat. Namun sebagian garis lingkaran sudah tertutup awan putih. Selain di Medan, beberapa daerah lain di Sumatera Utara yang dapat menyaksikan efek ini antara lain Deli Serdang dan Serdang Bedagai. (rul/djo)