Menjelang Lebaran, Pembantu Infal Makin Dicari

Menjelang Lebaran, Pembantu Infal Makin Dicari

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2008 05:20 WIB
Jakarta - Aisah (16) tampak kaget saat sesosok perempuan menghampirinya dan menanyakan tentang bagaimana pengalamannya selama bekerja di Jakarta. Gadis lugu itu pun lalu duduk di bangku panjang yang berada di teras depan rumah majikannya. Sedikit tertunduk, Aisah pun mulai menceritakan bagaimana sampai akhirnya ia berani hijrah ke Jakarta dan bekerja sebagai pembantu.

"Waktu itu saya ditawari kerja oleh ibu Ade, kebetulan anaknya teman sekolah saya dulu di kampung," tutur Aisah saat ditemui detikcom di rumah majikannya, Jl H Muchtar Raya, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2008).

Pembicaran pun mulai mengalir. Belia asal Rangkas Bitung, Banten, ini pun lalu menceritakan bahwa himpitan ekonomi kelurganyalah yang mendorongnya berhenti sekolah dan mau bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama bekerja di Jakarta Aisah mengaku sudah kerasan. Menurutnya, dirinya sangat beruntung karena mendapatkan majikan yang sangat pengertian terhadap segala kebutuhannya. Alasan itulah, selain karena alasan ekonomi, yang akhirnya membuatnya bertekad untuk tidak mudik dan akan bekerja selama hari raya.

"Berat juga sebenarnya, tapi saya harus melakukan ini untuk membantu meringankan beban orang tua di kampung," imbuhnya.

Ibu Ade yang tadi disebut-sebut oleh Aisah sebenarnya juga seorang PRT. Tetapi karena loyalitasnya bekerja pada majikannya, akhirnya banyak tetangga majikannya yang sering meminta Ade untuk mengajak serta kawan sekampungnya untuk ikut bekerja di Jakarta.

"Mungkin karena mereka melihat saya kerasan bekerja di rumah majikan saya, sehingga banyak orang yang meminta saya untuk dicarikan PRT dari kampung saya," kata Ade sambil sesekali menyuapi Ikhsan, anak majikannya.

"Saya sendiri sudah bekerja selama sepuluh tahun di Jakarta," tambahnya.

Ade mengaku dirinya selalu mendapatkan imbalan atas jasanya tersebut. "Biasanya saya mendapatkan uang pengganti transportasi dan pengganti uang makan sebesar Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu dari setiap pemesan," ungkapnya.

Khusus menjelang bulan Ramadan, menurut Ade permintaan untuk PRT kian meningkat. Banyaknya permintaan akan pembantu membuat Ade sedikit kerepotan karena kebanyakan pemesan meminta PRT yang tidak pulang kampung pada saat hari raya Idul Fitri alias PRT Infal.

"Untuk saat ini terus terang saya belum bisa menjanjikan apa-apa kepada para pemesan PRT. Lagipula kebanyakan teman-teman di kampung mau kembali bekerja seminggu setelah lebaran," aku Ade.

Menurut Ade, kalaupun ada yang ingin bekerja pasti akan meminta bayaran yang lebih besar. Diakui Ade bahwa PRT yang tidak pulang di hari raya biasanya diberikan gaji dua kali lipat.

"Itu pun belum termasuk THR (tunjangan hari raya)," tambahnya.

Berbeda dengan Ade, Bu Gito justru menjalankan bisnis jasa penyalur tenaga kerja dengan membawa bendera perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja resmi di bawah bendera YaCera Agency, Bu Gito memiliki ketentuan khusus bagi siapa saja yang ingin memesan tenaga kerja melalui jasa mereka.

"Bagi pemesan bisa langsung mengisi formulir pemesanan, apakah itu PRT, baby sitter, supir, atau koki, semua bisa kami siapkan segera," ungkap salah seorang pegawai Bu Gito, Wati, saat ditemui di kantornya di Jl Puri Mutiara I, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2008).

Harga pun sudah di patok. Bahkan untuk hari-hari khusus seperti lebaran sudah disediakan paket khusus lebaran. Jasa infal lebaran ini masih dibagi lagi menjadi dua program.

"Untuk biaya PRT dan baby sitter infal gaji paket satu bulan berkisar antara Rp 800 ribu sampai Rp 1,2 juta. Untuk Paket Infal PRT dan baby sitter harian dipasang tarif sebesar Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu," terang Wati.

Sedangkan biaya untuk perawat lansia berkisar Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta per bulannya dan Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu per harinya . "Tapi harga tersebut belum termasuk biaya administrasi yang kami kenakan yaitu sebesar Rp 550 ribu per tenaga kerja," tambah Wati.

Wati mengaku perusahaan jasa Bu Gito tidak lagi akan menerima pesanan sampai H-3 lebaran. sedangkan untuk permintaan PRT saat ini Bu Gito hanya menyediakan untuk jasa infal saja.

"Nanti setelah seminggu setelah lebaran baru kami akan menerima kembali permintaan PRT untuk bulanan," papar wati yang diamini oleh rekannya, Nur.

Selain itu, Untuk pembantu Infal baik Wati maupun Nur mengatakan bahwa masa kerja minimal untuk harian adalah 15 hari kerja dan maksimal 50 hari saja.

Nur juga menambahkan bahwa gaji khusus atau uang infal dibayar di muka sesuai hari kerja yang akan dijalani. "Untuk itu, bagi para ibu rumah tangga sebaiknya memesan sejak sekarang jika tidak ingin repot di hari raya nanti karena saat ini kami pun sudah banyak pemesan." pungkas Nur.

(sho/sho)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads