Heboh Susu Formula Buatan China, WHO Terus Memonitor

Heboh Susu Formula Buatan China, WHO Terus Memonitor

- detikNews
Jumat, 12 Sep 2008 15:15 WIB
Beijing - Otoritas China tengah menyelidiki semua susu fomula di negeri itu menyusul kematian seorang bayi dan kasus batu ginjal pada puluhan bayi lainnya. Sebagian besar bayi-bayi itu meminum susu formula bermerek Sanlu.

Susu buatan China itu ternyata telah terkontaminasi bahan melamine, bahan kimia yang ditemukan pada produk plastik, pupuk dan pembersih.

Kementerian China berjanji akan menghukum siapa saja yang bertanggung jawab atas kasus ini. "Otoritas berkolaborasi dengan pemerintah lokal untuk memastikan penyebab dan menghukum dengan berat mereka yang bertanggung jawab," demikian pernyataan kementerian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga terus melakukan konsultasi dengan otoritas kesehatan China.

"Kami sedang memonitor situasi di China dan adanya kemungkinan implikasi yang lebih luas untuk negara-negara lain," kata perwakilan WHO untuk China, Hans Troedsson seperti dikutip Reuters, Jumat (12/9/2008).

Tidak jelas apakah susu bermasalah ini telah diekspor. Namun badan pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA) telah mengingatkan para konsumen untuk tidak membeli atau menggunakan susu fomula dari China, yang dilarang di AS.

Kehebohan ini pertama kali muncul ketika para dokter di sebuah rumah sakit di Provinsi Gansu mengatakan, "susu bubuk palsu" dari sebuah merek kemungkinan telah menyebabkan kasus batu ginjal pada 14 pasien. Semuanya berumur di bawah 11 bulan.

Lusinan kasus batu ginjal lainnya pada bayi juga muncul di beberapa rumah sakit lainnya di Gansu dan setidaknya 6 provinsi lainnya. Belakangan susu tersebut diketahui telah terkontaminasi melamine.

Kasus ini mengingatkan pada skandal susu bayi tahun 2004 lalu. Setidaknya 13 bayi di Provinsi Anhui, China timur meninggal setelah meminum susu formula palsu. Hasil penyelidikan menunjukkan susu tersebut tidak mengandung nilai gizi apapun.
(ita/iy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads