Padi Super Toy di Madiun Juga Tak Bisa Dipanen

Padi Super Toy di Madiun Juga Tak Bisa Dipanen

- detikNews
Jumat, 05 Sep 2008 23:04 WIB
Madiun - Sebagian petani di Desa Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun tampaknya harus rela gulung tikar akibat panen padi di musim kemarau ini tidak sesuai yang diharapkan. Padi Super Toy HL2 yang mereka tanam tidak bisa dipanen. Hal yang sama terjadi di Desa Grabag, Purworejo.
 
Sebagian petani di desa ini menanami lahan mereka dengan  tanaman padi jenis Super Toy yang tidak biasanya mereka tanam. Petani mengaku biasanya menanam padi lokal jenis IR 64 yang lebih murah biaya tanam hingga panennya.
 
Sikur (55) warga RT 8 RW 3 Desa Mlilir kecamatan Dolopo saat di sawah kepada detiksurabaya.com menjelaskan, dirinya tidak menamam jenis padi Super Toy karena belum yakin akan hasil yang didapat nantinya.
 
"Saya ndak berani coba, selain biaya mahal juga belum tentu hasilnya bagus, malah jelek seperti tetangga - tetangga saya itu. Pada panen awal bagus, tapi panen kedua tekor mas, gak balik modal," jelas Sikur Jumat (5/9/2008).
 
Sikur menambahkan biaya untuk menanam padi Super Toy lebih mahal dua kali lipat daripada jenis padi lokal. Jika padi lokal per hektar hanya diperlukan 5 kwintal pupuk, maka padi jenis Super Toy bisa 1 ton pupuk, bahkan ada yang lebih.
 
Sementara itu Ketua kelompok tani Purwadi (45) yang memelopori penanaman padi Super Toy belum bisa ditemui. Menurut keluarganya, Purwadi sedang berada di luar kota.
(asy/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads