Palembang - Belum digelar, suksesi Ketua DPD PDIP Sumaetra Selatan (Sumsel) telah menuai protes. Gara-garanya Eddy Santana Putra yang saat ini menjabat Walikota Palembang ikut mendaftar sebagai calon Ketua DPD PDIP. Padahal Eddy dikenal sebagai kader Partai Golkar.Suksesi Ketua DPD PDIP Sumsel menjadi agenda penting Konferensi Daerah (Konferda) PDIP Sumsel di Hotel Novotel, Jalan R. Sukamto, Palembang, Selasa (6/12/2005) besok. Geram dengan masuknya nama Eddy, sejumlah kader mengancam akan mendemo Konferda saat pembukaan. "Kami siap aksi kapan bae. Kami nih kader partai, yang tidak setuju kami dipimpin orang dari kader partai lain," kata Kadir, seorang kader PDIP. Sebelumnya, Minggu (4/12/2005) kemarin, kader senior PDIP juga memprotes masuknya Eddy dalam bursa calon Ketua DPD PDIP Sumsel. Nama Eddy tidak muncul dalam pencalonan di tingkat musyawarah ranting khusus di tingkat desa dan musyawarah anak cabang khusus di tingkat kecamatan. Nama Eddy muncul saat konferensi cabang khusus di tingkat kabupaten dan kota.Oleh karena itu, pencalonan Eddy Santana Putra melanggar surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat PDIP dengan Nomor 017/DPP/KPTS/V/2005 yang isinya penjaringan seorang calon ketua harus diusulkan dari bawah. Selain itu, izin pencalonan Eddy sebagai calon Ketua DPD PDIP Sumsel dari DPP PDIP, diduga palsu. Sebab surat izin dengan nomor 292/IN/DPP/IX/2005 tertanggal 5 September 2005, itu tidak ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Surat itu ditantangani Ketua DPP PDIP yakni Dudhie Makmun Murod dan Sekretaris Jenderal Pramono Anung. Hubungan antara Dhudie dengan Eddy cukup dekat lantaran sama-sama pengurus Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI atau FKPPI. Sementara Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Daerah PDIP Sumsel Aliandra Gantada mengatakan Eddy Santana Putra telah melawati mekanisme usulan dari bawah. "11 DPC yang melakukan Konfercabsus beberapa waktu lalu, memunculkan nama Eddy,"kata Gantada kepada pers di kantornya Jalan R. Sukamto Palembang. Selain Eddy Santana Putra, nama calon yang mencuat juga Adjis Saip, Achmad Lagan dan Darwin Azhar. Adjis merupakan kader PDIP yang sempat dipecat sebagai Ketua DPD PDIP dan anggota Dewan, tapi kemudian namanya direhabilitasi dalam Konggres PDIP II di Bali beberapa waktu lalu.
(iy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini