"Kalau istilah Pak Erick berkeringat, kami berdarah-darah, kalau ingat relawan berkeringat, tapi parpol tidak ada kursi (menteri), tidak hanya kami, Pak Hendropriyono juga menangkan Pak Jokowi," kata Wasekjen Hanura Bona Simanjutak saat diskusi Polemik bertema 'Kabinet Bikin Kaget' di d'Consulate, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berjalannya waktu hanya gerakan cukup masif saat Jokowi berkampanye. Dan tetapi dalam perjalanan kami memang harus berkorban sehingga tak ada lagi kursi di parlemen. Kalau ikhlas, kader belum, kami masih menunggu ke depan masih terus bergulir," jelas dia.
Meski begitu, Bona menegaskan Hanura tidak akan mengambil keputusan oposisi dalam pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin. Hanura juga disebutnya tidak akan mengganggu pemerintah meski tidak menduduki kursi menteri.
"Kami akan menyampaikan ketum (Hanura), ketum nanti akan melakukan pukulan politik. Kalau oposisi, kami tidak, kami dukung dari awal. Partai lain masuk dapat jatah menteri, benar demokrasi turun," tutur dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa mengakomodasi semua pihak dalam penyusunan kabinet. Jokowi menyebut susunan menteri-wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sudah proporsional.
"Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang atau yang gembira karena terwakili dalam kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (26/10).
Jokowi mengatakan, dalam demokrasi, selalu ada yang terpilih dan tidak terpilih. Pun urusan kabinet yang dinamakan Jokowi sebagai Kabinet Indonesia Maju.
"Itulah meritokrasi, ada yang terpilih, ada yang tidak terpilih karena memang melalui sistem seleksi. Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodir semuanya karena ruangnya hanya 34," tutur Jokowi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini