"Kegiatan belajar-mengajar masih seperti biasa. Tetapi memang ada lima siswa pindah," ujar Kepala SMA Taruna Indonesia Tarmidzi saat dimintai konfirmasi, Kamis (8/8/2019).
Tarmidzi tak menyebutkan secara terperinci alasan siswa pindah sekolah. Namun diduga karena ada insiden saat MOS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak tahu alasannya apa, tapi mereka pindah ya setelah itu (ada insiden siswa meninggal saat MOS)," kata Tarmidzi.
Kini Tarmidzi mengaku terus mengikuti proses hukum di kepolisian. Bahkan dia sudah diperiksa sebagai saksi di kasus tewasnya siswa saat MOS berlangsung.
"Kita hargai dan hormati keputusan Gubernur. Begitu juga dengan proses di kepolisian, ya kita ikuti semua," tutupnya.
Untuk diketahui, siswa baru SMA Taruna Indonesia Delwyn Berli meninggal di RS Myria, Palembang. Korban disebut sempat kejang-kejang dan pingsan saat mengikuti rangkaian kegiatan MOS, Jumat (12/7) malam.
Selain Delwyn, ada siswa bernama Wiko Jeriyanda (16). Wiko meninggal pada Jumat (19/7) malam pasca-operasi usus. Keluarga menyebut Wiko masih sehat sebelum mengikuti kegiatan MOS di sekolah sampai akhirnya menjalani operasi usus.
Saat ini penyelidikan atas kedua kasus itu masih ditangani Satreskrim Polresta Palembang. Bahkan salah satu pembina sekolah, Obby, ditetapkan sebagai tersangka dan diduga melakukan penganiayaan.
Tidak terima, tersangka pun mengajukan praperadilan ke PN Palembang. Siang ini gugatan praperadilan dibacakan majelis hakim yang isinya menolak permohonan tersangka untuk seluruhnya.
"Permohonan pemohon patut ditolak untuk seluruhnya," kata majelis hakim tunggal Yosdi saat membacakan keputusan di PN Palembang. (ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini