"Maksudnya bukan seperti itu jadi tidak perlu disalahartikan," ujar anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Fadli menjelaskan, Prabowo tak bermaksud menafikan capaian-capaian presiden sebelumnya, termasuk Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut dia, Ketum Partai Gerindra itu hanya mengingatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi kita mengingatkan kembali ekonomi kita kembali berpijak pada yang diperintahkan konstitusi kia yaitu pasal 33 UUD 45. Bumi air yang terkandung di dalamnya dikuasai negara utk sebesar-besar kemampuan rakyat. Saya kira itu yang mau diingatkan Pak Prabowo mungkin perjalanan bangsa kita ada yang menyimpang dari situ. Ada yang liberal atau terlalu kapitalistik saya kira yang diingatkan," sambung Fadli.
Sebelumnya, PD mempertanyakan debat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan Jokowi-Ma'ruf Amin. PD mengaku heran kenapa Prabowo menyerang SBY.
"Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?" kata Wasekjen PD Rachlan Nashidik melalui akun Twitter-nya, @RachlanNashidik, Sabtu (13/4/2019).
Kritik tersebut dilontarkan PD lantaran Prabowo yang malah menyinggung presiden sebelumnya di debat. Prabowo dalam debat kelima menyebut persoalan ekonomi dan deindustrialisasi yang menimpa Indonesia merupakan kesalahan semua pihak. Secara khusus Prabowo menyebut itu sebagai kesalahan presiden-presiden sebelum Jokowi.
"Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Bener. Itu pendapat saya," kata Prabowo.
Simak Juga "Prabowo Tak Salahkan Jokowi, Singgung Presiden Sebelumnya":
(mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini