"(Pesta) itu artinya kan dia (Irvan) sudah menunjukkan posisi yang tidak terlalu baik di hadapan publik. Orang tahu, orang semacam tahu. Penangkapan ini mengavirmasi perilakunya. Kita bisa bayangkan kalau kemudian kepala daerah, tapi kemudian sama sekali tidak mengakar ke publiknya dan tidak dicintai publiknya," kata Zainal saat dimintai tanggapan detikcom, Jumat (14/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zainal, pesta tersebut sebagai bentuk luapan perasaan warga. Dia menilai positif pesta yang digelar warga itu.
"Publik tahu sekian lama cara dia untuk merampok, cara dia untuk memainkan uang publik. Dan menurut saya bagus untuk pemberantasan korupsi. Artinya publik tahu, aware dengan kepemimpinan orang," terang Zainal.
Irvan sendiri ditangkap KPK pada Rabu (12/12). Dia diduga memangkas Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan. Dari total anggaran itu senilai Rp 46,8 miliar, Irvan memotong 14,5 persen untuk dibagi-bagi ke anak buahnya dan 7 persen atau sekitar Rp 3,2 miliar masuk ke koceknya.
Simak juga video 'Warga Cianjur Tumpah Ruah di Alun-alun Rayakan OTT Bupati':
(zak/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini