Guna menyiasati keterbatasan tersebut, Basarnas biasanya memanfaatkan berbagai potensi SAR di daerah dengan melibatkan berbagai institusi seperti TNI, Polri, Bakamla, BPPT, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pertamina, serta para relawan.
"Kita punya potensi SAR di sana. Merekalah yang menangani persoalan sambil menunggu bantuan dari kantor SAR," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi kepada Tim Blak blakan detikcom.
Untuk mobilitas anggota dalam rangka pencarian korban di lapangan, saat ini Basarnas memiliki 170 kapal berukuran 12 - 60 meter, dan 8 helikopter jenis Bolkow, Dauphin, dan AW.
"Menyadari keterbatasan anggaran negara saat ini, kami menyiasatinya dengan mengoptimalkan untuk memanfaatkan potensi-potensi SAR melalui Deputi Pembinaan Tenaga dan Potensi," kata Syaugi.
Di luar keterbatasan SDM dan peralatan standar operasional, ada sejumlah peralatan canggih yang idealnya dimiliki Basarnas agar dapat menunaikan tugas secara efisien dan maksimal. Apa saja itu?
Simak paparan Kabasarnas M Syaugi selengkapnya dalam program Blak-blakan detikcom, Senin (10/12/2018) pukul 11.00 WIB.
[Gambas:Video 20detik] (jat/jat)