Salah satunya, permintaan Ratna untuk menggelar konferensi pers pada 2 Oktober 2018 di kediaman Prabowo Subianto.
Martha mengatakan konferensi pers itu digelar untuk menyampaikan informasi kepada publik mengenai dugaan penganiayaan yang dialami Ratna. Namun, Ratna sendiri tak mau hadir dalam acara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Martha mengatakan kliennya baru tahu Ratna berbohong sehari setelah konferensi pers tersebut. Nanik mengkonfirmasi langsung soal kabar bohong penganiayaan ke Ratna.
"Bukan, bukan orang pertama (yang tahu Ratna bohong). Tapi salah satunya. Salah satu diantara seluruhnya karena... bu Nanik juga dikasih tahu sama Ratna," ujarnya.
Selain itu, Martha juga mengatakan Nanik tak mempunyai hubungan dekat dengan Ratna. Komunikasi yang dijalin keduanya hanya lewat telpon.
"Dia nggak punya hubungan. Nggak pernah berkomunikasi layaknya temen lah. Kenal sebatas tahu tapi tidak kenal," ujarnya.
Menurut Martha, penyidik juga sempat melihat handphone Nanik saat pemeriksaan Senin (15/10). Penyidik ingin mengetahui riwayat percakapan antara Nanik dengan Ratna.
"Bu Nanik nggak diperiksa handphone nya sama polisi, tetapi bu Nanik menyerahkan. Ini kalau perlu apa, bu Nanik menawarkan. Bu Nanik menawarkan. Perlu apa dari saya. Jadi artinya begitu. Makanya dasar kita datang itu sama. Bu Nanik dan saya rasa yang lain juga sama dari pendamping yang lain. Apa yang diperlukan dari kita. Bu Nanik menawarkan? apa yang diperlukan dari saya? Ratna pernah telpon nggak? pernah. Dilihatkan, ini buktinya. Oh oke. sebatas itu saja," imbuhnya.
Tonton juga 'Diperiksa Soal Kasus Ratna, Dahnil Dicecar 43 Pertanyaan':
(knv/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini