Detik-detik 3 Anak Kabur dari Sekapan: Lari, Nanti Kita Disiksa

Detik-detik 3 Anak Kabur dari Sekapan: Lari, Nanti Kita Disiksa

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 17 Sep 2018 10:41 WIB
Ilustrasi (dok.detikcom)
Makassar - 3 Anak menjadi korban penyekapan dan penyiksaan seorang perempuan di Makassar, Sulsel. Proses pelarian ketiganya cukup mengharukan.

Ketiga anak yang disekap itu adalah AW (10), F (6), dan DF (2,5) tahun. Ketiganya bukan saudara kandung dan diasuh oleh seorang perempuan, Mei di Jalan Seruni Meranti, Makassar, Sulsel.

Sebelum melarikan diri pada Minggu (16/9) kemarin, AW sempat meminta pertolongan warga dengan melambaikan tangan di lantai 3 ruko yang mereka tempati. AW memberi isyarat untuk diberikan makan dari balik kaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena tidak kunjung mendapatkan bantuan, AW berinsiatif melarikan diri. Dia mengajak saudara-saudaranya.

"Ayo kita melarikan diri dek. Nanti kita disiksa lagi di sini. Saya lari ke arah samping, kalian lari ke arah kanan," kata AW kepada adik-adiknya, yang diucapkan lagi oleh Tim Reaksi Cepat P2TP2A, Makmur saat ditemui detikcom, Senin (17/9/2018).

AW kemudian mengambil sebatang besi yang biasa digunakan Mei untuk memukul ketiganya. Besi ini dicongkelkan ke pintu rumah untuk melarikan diri.

"Setelah melihat keadaan aman. AW melarikan diri duluan dan adiknya menyusul. Tetapi ketiganya berbeda jalan. AW hingga saat ini belum ditemukan setelah melarikan diri," terangnya.

"Pesannya. Kalau AW ditangkap mereka lepas. Kalau F dan DF ditangkap, AW lepas dan melaporkan kejadian ini," sambungnya.

F saat dimintai keterangan oleh tim P2TP2A, mengatakan sebelum kabur, dia sempat mengambil beberapa helai baju dan uang disebutnya tabungan mereka bertiga.

"Dia ambil uang mereka Rp 30 ribu yang disimpan. F bilang akan berikan uang itu ke AW untuk bekal beli makanan," ujarnya.

F menceritakan selama diasuh oleh Mei, mereka bertiga kerap mendapatkan siksaan dan pukulan. Bahkan DF yang masih berumur 2,5 tahun tidak luput dari aksi kejam Mei.

"Mei suka mematikan rokok di badan F dan DF sering dilempar di dalam ruko. Pantatnya lebam-lebam. Di kepala F banyak bekas luka pukulan," terangnya.

Bahkan, Mei disebut sering meninggalkan ketiganya tanpa diberi makanan dan dibiarkan tidur dengan binatang peliharaan Mei.

"Mereka tidur dilantai 3 bersama binatang peliharaan Mei," ujarnya. (fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads