Survei pertama berasal dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Survei yang digelar pada 12-19 Agustus 2018 itu menghasilkan angka yang menunjukkan keunggulan Jokowi-Ma'ruf dari segi elektabilitas.
Diketahui Jokowi-Ma'ruf mendapat elektabilitas 52,2%, sedangkan Prabowo-Sandi 29,5%. Sementara 18,3% sisanya masih belum memutuskan.
"Di bawah berapa? 29 Persen, ah gila, yang bener? Awalnya kan 0,3 persen saya. Yah bagus menurut saya ini optimis banget malah dikasih 29% sama LSI. Dulu dulu saya dikasih sama LSI 0,3 persen," kata Sandiaga saat dimintai tanggapan mengenai survei tersebut, Selasa (21/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya Jokowi-Ma'ruf menang di lima kantong, termasuk emak-emak, dan hanya kalah di kantong suara kaum terpelajar. Sementara Prabowo-Sandiaga unggul di kalangan terpelajar.
Survei lain mengenai Pilpres 2019 dirilis oleh Alvara Research Center. Hasilnya, pasangan calon Jokowi dan Ma'ruf Amin masih unggul.
Survei dilakukan pada 12-18 Agustus 2018. Survei dilakukan pada 1.500 responden berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error 2,53 persen.
"Pasangan capres-cawapres, Joko Widodo KH Ma'ruf Amin unggul 53,63% dibanding Prabowo Subianto Sandiaga Uno 35,2%. Sedangkan, pemilih yang belum memutuskan (undecided) sebesar 11,296%," kata Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali, Minggu (26/8).
Hasanuddin menyampaikan figur capres lebih kuat dibandingkan figur cawapres yang mendampinginya. Sehingga, figur cawapres masih belum mengubah perolehan suara secara signifikan.
"Jadi faktor Pak jokowi dan Pak Prabowo masih lebih kuat ketimbang cawapres," jelasnya.
Elektabilitas Rendah, Apa Kata Sandi? Simak Videonya:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini