"Lombok sudah kondusif, penanganan menuju tahap pra-rekonstruksi dan rehabilitasi. Jangan rusak semangat dan suasana di sini, apalagi dengan tambahan komentar-komentar yang bernada fitnah, kata TGB kepada detikcom, Sabtu (18/8/2018).
TGB mengaku memantau langsung penanganan gempa Lombok. Pemerintah setempat, termasuk TNI, terus bekerja di lapangan. TGB tahu bantuan-bantuan untuk para korban bukan pencitraan semata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, TGB mengakui di awal-awal penanganan, beberapa tempat yang disebut di rekaman video itu belum sepenuhnya terdistribusi bantuan. Namun, sekali lagi dia menegaskan, wilayah-wilayah tersebut sudah terjangkau bantuan.
"Urusan gempa jangan dipakai untuk mencela saudara sebangsa. Yuk, jaga persaudaraan," imbau Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo itu.
Video yang dipelintir lewat keterangan itu berdurasi 58 detik. Isinya mempertontonkan prajurit TNI yang tengah bicara penyaluran bantuan di Lombok. Sang prajurit menjawab sejumlah pertanyaan dari si perekam video. Prajurit tersebut memang menyatakan ada kesulitan dalam menyalurkan bantuan untuk para korban gempa Lombok sehingga belum merata.
Berbeda dari keterangan yang membumbui video tersebut, si prajurit sama sekali tidak menyebut bantuan pemerintah untuk korban Lombok merupakan pencitraan. Polri menyebut para pemilik akun media sosial penyebar hoax tersebut terindikasi memutarbalikkan fakta.
Hoax soal prajurit TNI itu disebarkan sejumlah akun media sosial. Menurut TNI, tiga akun tersebut adalah @sr23_official (Instagram), Indonesia News (Facebook), dan @DetektifUpin (Twitter). Polri siap membantu TNI mengusut pembuat hoax itu. Polri memastikan penyebar hoax akan diproses jika terbukti melawan hukum.
"Terbukti melakukan perbuatan melawan hukum kita akan proses," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal saat dihubungi detikcom, Jumat (17//8). (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini