"Soal jembatan itu, saya sudah koordinasi dengan Dinas PU PR Riau, bahwa kewenangan dan tanggung jawabnya ada di Pemkab Inhil," kata Karo Humas Pemprov Riau, Firdaus saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (7/8/2018).
Firdaus menjelaskan, terkait keluhan masyarakat desa setempat akan kondisi jembatan lapuk tersebut, sebaiknya dikoordinasikan ke Pemkab Inhil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendapatkan Bankeu tersebut, kata Firdaus, sebaiknya anggota DPRD Riau mengusulkan terlebih dahulu. Usulan dari anggota dewan, nantinya akan ditindak lanjuti Pemprov Riau agar bisa memberikan dana Bankeu.
"Mekanisme, sebaiknya anggota DPRD Riau mengusulkan ke kita terlebih dahulu. Dengan demikian, nanti akan ada alokasi Bankeu untuk pembangunan jembatan," kata Firdaus.
Terkait kondisi jembatan yang lapuk dan dikeluhkan itu, kata Firdaus, pada intinya Pemprov Riau bersedia untuk memberikan bantuan keuangan.
"Kami siap untuk memberikan Bankeu untuk pembangunan jembatan di desa itu. Namun mekanisme untuk mendapatkan Bankeu harus dijalankan, karena memang begitu aturannya," kata Firdaus.
Sebagaimana diketahui, jembatan lapuk itu sudah 10 tahun dirasakan warga desa Teluk Kiambang, di Kab Inhil. Jembatan dari batang-batang kayu itu membentang di Parit 8 yang saban hari menjadi akses utama warga desa.
Kondisi jembatan sangat mengkhawatirkan dan berisiko tinggi untuk warga yang melintas. Terutama lagi untuk anak-anak sekolah. Jembatan itu sangat miris sekali. Tiang-tiang penyanggah mulai lapuk, papan di atas jembatan disusun tak beraturan.
Anak-anak di Kampar Riau Ini Rela Menantang Maut Demi Sekolah, Simak Videonya:












































