Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penyebab Gempa di Mentawai

Jakarta - Gempa bumi terjadi 3 kali di daerah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada hari ini. Gempa pertama terjadi dengan kekuatan 5,9 skala Richter (SR).

"Hasil analisis update BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M 5,8," terang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seperti dilihat di situs resminya, Rabu (13/6/2018).

Gempa pertama ini terjadi pada pukul 06.08 WIB. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 13 km.

Baca juga: Gempa Susulan 5,6 SR Terjadi di Kepulauan Mentawai

Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan lokasi dan kedalamannya, gempa ini termasuk gempa dangkal yang disebabkan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (Thrust Fault)," ujar Rahmat.

Gempa ini dirasakan dalam skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI) yang artinya dirasakan banyak orang di dalam dan luar rumah yang membuat jendela berderik.

Gempa susulan sempat terjadi dua kali. Pada pukul 06.46 WIB dengan berkekuatan 5,5 SR. Lokasi gempa ada di koordinat 2,01 LS dan 98,64 BT pada kedalaman 10 km. Dan pukul 09.07 WIB terjadi gempa skala 5,6 SR.

Baca juga: Gempa 5 SR Dua Kali Guncang Mentawai Pagi Ini

Sebelumnya diberitakan, gempa disebabkan adanya patahan di zona megathrust. Gempa ini tak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Aktivitas patahan di zona megathrust. Tidak (berpotensi tsunami) karena magnitudonya kecil," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (jbr/imk)