Bamsoet tampil satu panggung bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Setelah membaca puisi, dia mengungkapkan kesannya. Bamsoet mengatakan bahwa puisi memiliki daya yang luar biasa, bahkan bisa membuat jiwanya bergetar.
"Puisi punya daya magis yang luar biasa. Apalagi membacakan karya sastrawan besar WS Rendra bersama Ketua MPR dan para seniman serta tokoh, membuat jiwa saya bergetar. Membawa kita hanyut kembali ke dua puluh tahun silam saat kejadian Mei 1998. Terlepas dari berbagai efek sosial yang ditimbulkan, Mei 1998 telah membawa perubahan besar terhadap pergeseran politik bangsa kita," ujar Bamsoet, Selasa (8/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengajak rakyat 'mengepung' kembali kompleks DPR RI. Namun, kata dia, bukan 'mengepung' secara fisik, seperti 20 tahun lalu, melainkan mengepung secara gagasan ataupun kreasi.
"Kami di DPR RI adalah para wakil terhadap rakyat Indonesia. Jangan sia-siakan agenda besar reformasi yang telah kita cita-citakan bersama. Kami tidak akan biarkan DPR menjadi tembok besi yang tak bisa ditembus rakyat. Karena itu, pintu DPR RI selalu terbuka lebar bagi rakyat datang menyampaikan ide dan kreasinya. Seperti yang kita lakukan melalui Panggung Puisi dan Musik malam hari ini," pungkas Bamsoet.
Dalam Peringatan 20 Tahun Reformasi, terdapat beragam acara yang digelar, seperti diskusi dan pameran foto. Hari ini digelar puisi dan musik serta puncaknya pada 21 Mei, yaitu Malam Refleksi. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini