Kemacetan diakibatkan adanya pembagian jalur di Jl Proklamasi yang semula 1 arah menjadi 2 arah. Hal itu menimbulkan bottleneck di Proklamasi.
"Agak kurang setuju (pembagian jalur di Jl Proklamasi), tapi kalau udah kebijakan ya setuju nggak setuju harus setuju sih," kata pengendara motor, Saiful, saat ditemui di Jl Proklamasi, Selasa (10/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kayak gini kan mau ke Matraman harus muter dulu, jadi jauh," imbuh Saiful.
Sama seperti Saiful, Slamet, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir taksi, menduga kemacetan parah di sekitar Matraman arah Cikini itu salah satunya disebabkan kurangnya sosialisasi tersebut. Dia juga merasa kesal karena harus terjebak macet selama berjam-jam di lokasi itu.
"Tapi emang tadi parah saya kaget. Saya dari bypass (Jl Ahmad Yani) ke (rumah sakit) Cipto itu 2 jam macet. Ya di sini doang," keluhnya.
Kemudian, warga sekitar Tugu Proklamasi, Zainal, berharap kemacetan yang terjadi tadi pagi tak terulang. Dia meminta polisi dan Dishub bisa mengatasi kemacetan di tempat tersebut.
"Kalau saya ya minta jangan sampai terjadi lagi (kemacetan parah). Polisi harus bisa, kalau kita masyarakat maunya ya jalan lancar-lancar aja, supaya lancar gimana gitu. Tapi kan polisi yang lebih tahu kendaraan segitu banyak dialih ke mana kan polisi yang lebih tahu," kata Zainal di lokasi yang sama.
Sedangkan Mita, pekerja di kawasan Megaria, meminta Dishub DKI mengembalikan Jl Proklamasi seperti semula. Dia tidak setuju jika Jl Proklamasi dibagi menjadi 2 arah.
"Mendingan dulu sih pas 1 arah lebih lancar. Kalau bisa dikembalikan jadi 1 arah lagi," ucap Mita. (ibh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini