"Saya minta sampel segera dikirimkan ke Mabes Polri untuk segera diperiksa ke Puslabfor," kata Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto ketika dihubungi detikcom, Senin (2/4/2018).
Agar penyelidikan cepat membuahkan hasil, Eko meminta sampel urine balita tersebut dibawa menggunakan pesawat terbang oleh seorang anggota. "Segera kirim ke Mabes Polri saja. Perkurir saja dibawa oleh anggota pakai pesawat," sambung Eko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan permen, kita harus buktikan dulu. Yang punya alatnya BPOM tingkat provinsi. Sehingga dia nanti menguraikan apakah benar permen mengandung narkotika atau tidak dan hasil urinenya bagaimana. Karena kalau terindikasi narkotika, kan ada lima jenis narkotika, ada ganja, sabu, ekstasi, heroin, kokain," terang Eko.
Eko menerangkan pengecekan kembali sampel urine dan sampel permen diperlukan karena semula si balita telah dites narkoba di rumah sakit dan hasilnya positif. Saat sang ibu melapor, polisi melakukan tes ulang namun hasilnya negatif.
"Memang ada anak dan ibu ke rumah sakit. Dilakukan tes di rumah sakit, tapi kita belum pastikan apakah ini tes kit untuk narkotika apa bukan, tapi hasilnya positif narkoba. Kemudian setelah itu dia melaporkan ke polres, dites kit menggunakan peralatan tes urine yang ada di polres. Hasilnya negatif," jelas Eko.
(aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini