Kapolri: Ini Negara Bhinneka, Tak Boleh Ada Sweeping Tahun Baru

Kapolri: Ini Negara Bhinneka, Tak Boleh Ada Sweeping Tahun Baru

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 06 Des 2017 21:02 WIB
Kapolri Tito Karnavian (Dok. detikcom)
Bogor - Polisi tak memperbolehkan adanya razia (sweeping) liar oleh kelompok masyarakat di malam perayaan Tahun Baru 2018. Soalnya Indonesia adalah negara yang menghargai keberagaman.

"Pengamanan juga kegiatan-kegiatan keagamaan. Ini negara Bhinneka Tunggal Ika, negara yang menghargai keberagaman. Ini juga sama, tidak boleh ada sweeping segala macam," kata Tito di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017).


Pelarangan sweeping tak akan dilakukan dengan cara represif. Tito memerintahkan para polisi mengedepankan cara-cara persuasif. Namun, jika terjadi pelanggaran, tetaplah harus ditegasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lakukan dengan cara-cara soft, pendekatan ke semua tokoh. Kalau ada yang melanggar, lakukan penegakan hukum," kata Tito.


Polisi menamai pengamanan malam Tahun Baru 2018 sebagai Operasi Lilin. Banyak hal yang akan diamankan, meliputi pengamanan dari aksi terorisme, aksi mafia sembako, kemacetan lalu lintas, hingga kejahatan jalanan.

Sebelumnya diberitakan, Operasi Lilin ini juga akan fokus pada pemberantasan preman-preman. Bila pejabat polisi wilayah setempat tak mampu memberantas preman, Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan mencopot polisi tersebut.


"Yang nggak bisa bersihkan (preman), ya saya copot," kata Tito di lokasi yang sama. (dnu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads