"Saya dikirimi sama teman Komisi III, ada foto pembantaian, tidak usah saya sebutkan namanya. Ada pembantaian, foto itu banyak, lo. Saya juga sudah koreksi," ujar Tifatul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Dalam foto yang beredar di media sosial, Tifatul sempat mem-posting foto mayat yang disebutnya korban kekerasan Rohingya. Namun ternyata foto tersebut merupakan peristiwa di Thailand pada 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Tifatul sudah menghapus posting-annya dari Twitter. Ia juga meminta maaf kepada Akhmad Sahal yang turut di-cc oleh Tifatul.
"Bisa saja kita salah dalam menerima. Salah kita koreksi, kan begitu. Koreksi yang penting. Itu pun cc ke Akhmad Sahal. Saya minta maaf ke dia. Biasa saja," tutur Tifatul.
"Jangan terlalu baper, kalau baper pasti mati sendiri," tutup politikus PKS ini. (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini