"Tanggal 28 Agustus sampai sini, sementara langsung Surabaya, nanti mungkin diterima di sana," ujar Sekjen (Kemenhan) Dr Widodo di lapangan Bhinneka Tunggal Ika, gedung kementerian pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).
Widodo mengatakan kapal selam KRI Nagapasa-403 akan dipersenjatai dengan senjata buatan Italia. Senjata berjenis torpedo itu ditargetkan dapat dioperasikan pada bulan November atau Desember tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senjata torpedo dinilai paling cocok untuk senjata kapal selam. "Kapal selam ini tidak bisa segala jenis senjata bisa masuk, disesuaikan dengan konfigurasi dengan kapal selam itu," jelasnya.
TNI Angkatan Laut sebagai operator juga telah menguji keunggulan senjata torpedo tersebut. "Dari penggunaan TNI AL dalam hal ini sudah menentukan spesifikasi teknis operation recruitmen-nya sehingga senjata itu cocok untuk TNI AL atau TNI," ungkapnya.
Indonesia akan terus memenuhi kebutuhan kapal selam dengan mengandalkan perusahaan dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam industri pertahanan.
"Kita akan upayakan dalam negeri, karena komitmen Presiden juga sama untuk mengembangkan industri dalam negeri. Jadi untuk kemandirian industri pertahanan ini mutlak, mudah-mudahan 2019 sudah bisa kita raih. Kapal selam ini nanti akan dikembangkan dan ditempatkan di beberapa titik, tidak hanya di Surabaya, salah satunya di Palu, di utara, di wilayah barat, Natuna jadi semua nanti ada semua," imbuhnya.
Sebelumnya pada Rabu 28 Agustus lalu Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meresmikan kapal selam Hull No 7712 yang diberi nama KRI Nagapasa-403 di dermaga galangan kapal DSME, Okpo, Geoje, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Kapal selam ini resmi masuk dalam kapal perang di jajaran angkatan laut Indonesia. (nvl/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini