Mu'ti mengatakan SMK Muhammadiyah Serui sejak pertama berdiri pada 2005 memang lebih banyak diisi oleh murid beragama Kristen. Tak hanya di Serui, di beberapa wilayah juga ada beberapa sekolah dan universitas Muhammadiyah yang sebagian besar muridnya beragama Kristen.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan selama belajar, mereka mendapat pelajaran agama Kristen dari guru. Gurunya itu guru tetap di Muhammadiyah," ucapnya.
Mu'ti juga menyebut tidak pernah ada masalah antara murid beragama Islam dan murid beragama Kristen di sekolah Muhammadiyah. Malah, lanjutnya, guru-guru mengajak para warga agar anak-anak mereka mau bersekolah di sekolah Muhammadiyah.
"Nggak pernah ada masalah sama sekali. Malah guru agamanya datang ke daerah untuk mengajak belajar di Muhammadiyah," ujarnya.
Mu'ti juga menjelaskan mengapa banyak warga di pedalaman yang memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah Muhammadiyah. Setidaknya ada empat alasan yang menurut Mu'ti menjadi alasannya.
![]() |
"Keempat, jaringan. Misalnya mereka ingin melanjutkan sekolah ke Jawa, itu sering kali kalau di universitas ada prioritas dari perguruan tinggi untuk murid dari Indonesia timur," tutupnya. (fjp/tor)