Membahayakan, Bus Pesta VIP Royale Diduga Tidak Ikut Uji Kelaikan

Membahayakan, Bus Pesta VIP Royale Diduga Tidak Ikut Uji Kelaikan

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Sabtu, 22 Jul 2017 06:05 WIB
Foto: Helda/detikcom
Jakarta - Direktorar Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan menyita Bus Pesta VIP Royale karena diduga membahayakan dan tidak mengikuti uji kelaikan kendaraan sesuai aturan Kemenhub. Surat-surat izin jalan bus tersebut juga diduga palsu.

"Iya itu dia lakukan (uji kelaikan kendaraan), tapi kan yang kita telusuri mungkin bodong (palsu), atau mungkin nggak sesuai (prosedur)," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Pudji Hartanto saat dihubungi detikcom, Jumat (21/7/2017).

Penyelidikan sementara Kemenhub menunjukkan ada yang tidak beres dengan operasional Bus Pesta VIP Royale. Pudji memandang bus tersebut akan membahayakan jika terus dibiarkan beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita sita karena sementara itu pemiliknya itu belum ada, belum bisa menjelaskan tentang kegunaan dan operasional. Tapi kita sudah mengetahui dari hasil penyelidikan itu ada yang tidak beres. Tidak beres perizinanya, KIRnya, tentang kelayak jalannya, itu yang kita cek," kata Pudji.

"Tidak benar kalau semua administrasinya tidak beres terus jalan beroperasi, bahkan disewakan untuk orang, itu kan berbahaya. Sementara kita kan punya prinsip angkutan tranportasi harus berkeselamatan," tambahnya.

Pudji menyebut Bus Pesta Royale VIP awalnya merupakan bis biasa yang dimodif dari standar pabrik. Bus ini kemudian disewakan untuk umum setelah melewati proses modifikasi yang dapat digunakan untuk pesta.

"Ini kan awalnya dari spek yang umum mobil biasa diubah menjadi seperti itu. Nah ini yang katanya awal mula ceritanya tidak digunakan untuk umum, tapi kemudian berkembang terus disewakan segala macam," pungkas Pudji. (nvl/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads