Pria yang Dituduh Order Fiktif Belasan Ojek Online Buka Suara

Pria yang Dituduh Order Fiktif Belasan Ojek Online Buka Suara

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Jumat, 07 Jul 2017 16:12 WIB
Driver ojek online yang menjadi korban order fiktif (Facebook Selviasih Selvi Rambing/Eris Riswandi)
Jakarta - Beredar kisah di media sosial para driver ojek online menjadi korban penipuan dari order fiktif seorang pria bernama Julianto. Ternyata, Julianto juga menjadi korban dari order fiktif yang diatasnamakan untuknya. Seperti apa kisahnya?

Kisah mengenai driver-driver ojek online yang menjadi korban order fiktif ini ramai dibahas di media sosial sejak Kamis (6/7/2017) atau bahkan pada waktu-waktu sebelumnya. Pengguna Facebook merasa iba terhadap foto seorang driver ojek online yang lesu setelah menyadari order bebek goreng yang dia dapatkan ternyata fiktif.

Dalam posting-an mengenai driver yang tertunduk lesu itu disebutkan bahwa order fiktif dialamatkan kepada seseorang bernama Julianto, yang berkantor di salah satu bank swasta di bilangan Matraman, Jakarta Timur. Sedangkan Julianto merasa tidak pernah memesan bebek ataupun makanan lain. Dalam sejumlah posting-an disebutkan, ada driver-driver lain yang juga menjadi korban order fiktif yang menggunakan nama Julianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada Kamis siang kemarin, Julianto membuat pernyataan klarifikasi atas tuduhan order fiktif yang dialamatkan kepadanya. Melalui akun Julianto Sudrajat, pria yang akrab disapa Jajat itu membuat pernyataan singkat dan padat.

Begini bunyi pernyataan Julianto:

Assalamu'alaikum wr. wb.
Saya Julianto Sudrajat (Jajat)

Pada hari ini tgl 6 juli 2017 melalui status FB ini saya ingin mengklarifikasi masalah yg terjadi sama saya. Akhir2 ini banyak sekali pemesanan GOFOOD yg dialamatkan ke saya. Saya sama sekali tidak pernah melakukan pemesanan GOFOOD dan merugikan GoJek.

Seseorang yg tidak suka sama saya yang melakukan order fiktif tersebut dan ditujukan ke saya. Sehingga hal ini mengakibatkan kerugian di pihak GoJek atau Driver GoJek. Saya mohon maaf atas kejadian ini. Sekali lagi saya jelaskan utk order fiktif yg terjadi akhir2 ini bukan dari saya, melainkan oleh seseorang yg tdk suka dgn saya. Kejadian ini sudah saya laporkan ke kantor polisi dan kantor PT GO-JEK dgn laporan ID 19497686. Mudah2an pelakunya dapat tertangkap dgn cepat sehingga tdk ada lagi orang yg dirugikan seperti saya.
Sekian klarifikasi yg saya buat dgn penuh kesadaran. Sekali lagi saya mohon maaf yg sebesar2nya. Terima kasih. Wa Alaikum salam wr. wb.

Siapa sebenarnya yang membuat order fiktif dan merugikan para driver Go-Jek dan Julianto tersebut? Belum diketahui secara pasti. Namun ada sejumlah pengguna Facebook yang menyebut ada seorang perempuan berinisial S dengan nama panggilan A yang diduga menjadi pelakunya. Ada tuduhan bumbu-bumbu soal 'cinta ditolak' dalam posting-an mengenai sosok perempuan tersebut. Ada pula informasi yang menyebut modus order fiktif ini dilakukan karena persoalan yang berhubungan dengan tuduhan penipuan.

detikcom mencoba meminta konfirmasi kepada Julianto, namun belum berbalas. detikcom lantas meminta konfirmasi kepada kantor bank tempat Julianto bekerja. Beberapa teman dan sekuriti bank membenarkan adanya kejadian driver Go-Jek datang karena order fiktif. Namun mereka meminta nama mereka tidak disebutkan di artikel berita.

"Iya kejadian itu dua hari kemarin. Selasa sama Rabu. Banyak driver yang datang. Ada 10-15 orang yang datang dan pesenannya nggak sedikit, minimal 200 ribu," kata seorang pegawai yang juga teman Julianto.

Ada banyak variasi makanan yang dipesan oleh si pelaku order fiktif untuk ditujukan kepada Julianto. Mulai dari bebek goreng sampai camilan. Menurut teman Julianto itu, pada hari pertama, tagihan masih bisa dibayar oleh Julianto. Pada hari kedua, teman-teman Julianto yang merasa iba akhirnya patungan untuk membayar tagihan order fiktif itu.

"Kalau hari pertamanya sih Mas Julianto-nya masih bayar sendiri. Cuma pas hari kedua kita patungan, kan kasihan juga itu pesenan kalau ditalangin dulu sama driver-nya," kata teman Julianto itu. (fjp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads