Alfian Tanjung Tersangka, Ketua MUI: Ceramah Jangan Provokatif

Alfian Tanjung Tersangka, Ketua MUI: Ceramah Jangan Provokatif

Heldania Ultri Lubis - detikNews
Selasa, 30 Mei 2017 18:45 WIB
Ma'ruf Amin (Jabbar Ramdhani/detikcom)
Jakarta - Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan, sebagai negara hukum, Indonesia telah memiliki sejumlah aturan dalam menangani berbagai kasus. Termasuk dalam menangani kasus Ustaz Alfian Tanjung, yang ditahan terkait isi ceramahnya yang dinilai mengandung penghinaan terhadap ras tertentu.

"Ya, saya kira kan kita ada aturan-aturan. Siapa saja kalau melanggar ya ditindak sesuai aturan yang ada. Saya mengajak supaya pada da'i itu berdakwah secara proporsional, yang santun gitu lho. Dan tidak melakukannya dengan cara provokatif," ujar Ma'ruf saat ditemui di Hotel Novotel, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Selasa (30/5/2017).

[Gambas:Video 20detik]

Alfian sebelumnya diketahui menyampaikan ceramahnya di Masjid Al-Mujahidin, Surabaya. Terkait tata cara melakukan ceramah, Ma'ruf mengimbau agar para ustaz maupun dai melakukannya secara proporsional.

"Saya mengajak supaya pada dai berdakwah secara proporsional, yang santun gitu lo," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai dugaan penyampaian ceramah Alfian yang tidak berdasarkan fakta, Ma'ruf dengan tegas menyatakan hal itu haram dilakukan. Ia mengimbau agar segala bentuk ceramah harus sesuai fakta serta tidak berakibat meresahkan masyarakat.

"Jangan lakukan ceramah yang mengakibatkan bahaya bagi negara. Apalagi kalau misalnya ceramah itu bohong, itu tambah ngawur lagi," katanya.

Ma'ruf menambahkan, kalaupun isi ceramah itu sesuai fakta, apabila dinilai sensitif, seorang ustaz sudah sepatutnya tidak menjadikan hal itu sebagai materi ceramah.

"Walaupun fakta, kan tidak perlu dibuka di ceramah. Bisa disampaikan kepada pihak yang memiliki kompetensi, yang memiliki otoritas. Sampaikan, nih ada fakta misalnya. Ya tidak usah diceramahkan," pesannya.

"Itu kan diceramahkan hanya menimbulkan kegaduhan saja. Jadi ya tidak perlu. Apalagi kalau ceramah menggunakan fakta bohong, itu saya kira sudah menyalahi etika," tukas Ma'ruf. (hld/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads