Kabar tewasnya Anthina dibenarkan oleh Neil Banderas, rekan satu komunitas pendakian dengan korban, yakni Taruna Pecinta Alam (Trupala).
"Kejadiannya pada saat naik menuju puncak. Kan banyak yang naik ke atas, tiba-tiba dari atas ada batu yang jatuh ke bawah kemudian menimpa korban. Batunya besar seukuran setengah badan manusia," kata Neil saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (14/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban dievakuasi, dibawa ke basecamp Kalimati. Tapi, nyawa korban tidak tertolong," kata Neil.
Neil mengatakan, ada sekitar 50 orang pendaki dari Trupala yang ikut dalam 'trip' tersebut. Namun Neil sendiri tidak ikut. Dia mendapat informasi lengkap dari rekan yang mendaki.
"Lokasi kejadian berada di ketinggian di atas 3.000 meter di atas permukaan laut. Tingkat kemiringannya sekitar 45 derajat," katanya.
Saat dihubungi detikcom, Neil sedang berada di rumah duka Anthina, yakni di kawasan Jl Mandar 3, Bintaro. Jenazah akan dimakamkan hari ini.
"Jenazah korban sudah tiba dari Lumajang, sudah mendarat di Bandara Soekarno Hatta dan sedang dalam perjalan ke rumah duka," kata Neil saat dihubungi detikcom sekitar pukul 08.40 WIB.
(jor/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini